Tujuanvideo musik adalah sebagai media promosi, atau alat pemasaran sebuah album rekaman. Ekspresi ketakutan dan kerasahan yang dapat dilihat pada Gambar11, ekspresi perempuan dengan mata sayup serta kerut pada dahinya menunjukan ekspresi ketakutan dan keresahan. Sara lebih sering menunjukan kode ekspresi seperti menangis, dan takut.
Musiksebagai media ekspresi dalam bentuk suara dengan irama / ritme teratur. Jenis musik yang dihasilkan oleh suara manusia disebut a. musik keroncong b. musik vokal c. paduan suara d. ketuk tilu e. balet Jawab: b. musik vokal Materi PAI Kelas 10 Materi PAI Kelas 10 Bab 11 Menjaga Martabat Manusia dengan Menjauhi Pergaulan Bebas dan Zina
MenurutMack Dieter dalam buku berjudul Musik Kontemporer & Persoalan Interkultural (2001), pengertian musik kontemporer adalah konsep musik yang benar-benar
IntervensiMusik sebagai Media Terapi Kesehatan Juni 28, 2021 Juni 28, 2021 Redaksi 0 Komentar. memperhatikan dan mengkondisikan ekspresi dari pikiran serta perasaan klien secara non-verbal, memperoleh keuntungan fisiologis, dan lain-lain. Pada praktik klinis, musik berguna untuk meringankan rasa sakit atau sebagai anestesi, meningkatkan
Sebelumfestival musik ini, Korps Bhayangkara telah sukses menggelar lomba mural dan orasi. "Maka hari ini kita ajak rekan-rekan untuk memanfaatkan musik sebagai bagian dari kegiatan perayaan hari bhayangkara, untuk bisa digunakan menyampaikan ekspresi. Jadi ini ruang-ruang demokrasi yang kita bangun untuk selalu dimanfaatkan.
Fungsimusik sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak digunakan untuk hal yang komersial disebut? Artistik; Hiburan; Terapi; Ritual; Kunci jawabannya adalah: A. Artistik. Menurut ensiklopedia, fungsi musik sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak digunakan untuk hal yang komersial disebut? artistik.
. Saya akan mencoba menjawab dengan dua jawabanKelas VIIIMata pelajaran SeniMateri MusikJawaban pendekFungsi musik sebagai media ekspresi diri berarti musik harus bisa menjadi lebih dari sekadar kumpulan not dan melodi. Musik harus mengkomunikasikan sesuatu - perasaan, emosi, atau cerita dari sang musisi. Jawaban panjang Musik adalah komunikator emosional yang sangat kuat. Contoh dimana musik mempengaruhi emosi kita adalah ketika kita menonton adegan film yang diiringi musik. Bila kemudian kita saksikan adegan yang sama tanpa musik, akan jelas perbedaannya dan akan jelas bagaimana musik mengkomunikasikan perasaan, sama seperti dialog atau setting dari adegan kita berbicara, kita berkomunikasi tidak hanya sekadar kata-kata yang kita ucapkan. Makna atau implikasi kata-kata bisa berubah secara drastis tergantung bagaimana kata-kata disampaikan dengan intonasi atau penekanan. Demikian juga dengan saat memainkan musik. Makna atau emosi yang dibawakan musik bisa berubah tergantung bagaimana memainkan not musik. Bisa pula musik menjadi hampir tanpa makna, sepertikita berbicara dengan intonasi datar atau suara musik harus menjadi perpanjangan dari musisi, dan harus bisa ada suatu ekspresi perasaan yang ditimbulkan oleh seperti rasa semangat, sedih atau gembira dapat diekspresikan dengan variasi dan improvisasi pada kecepatan tempo, nada dan lemah lembutnya suatu musik dimainkan. Misalnya, musik yang digunakan dalam baris berbaris menggunakan nada cepat dan tegas yang mengekspresikan semangat. Sedangkan musik yang mengekspreiskn kesedihan memiliki nada yang mendayu-dayu
Musik merupakan salah satu media bukan hanya digunakan oleh orang-orang Kristen dalam peribadahan, tetapi juga untuk berbagi iman. Orang-orang Kristen sebaiknya menggunakan musik untuk mengembangkan salah satu bentuk dari spiritualitas kristiani, yakni melayani semua orang dan mengarahkannya kepada Kristus. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 MUSIK SEBAGAI MEDIA BERBAGI IMAN Branckly Eigbert Picanussa Abstract Music is a media not only used by Christians in worship but alsto to sharing faith. Christians should be used music to develop one of the christian spirituality that is serving and conveying people to Christ. Keywords Music, media, faith Abstrak Musik merupakan salah satu media bukan hanya digunakan oleh orang-orang Kristen dalam peribadahan, tetapi juga untuk berbagi iman. Orang-orang Kristen sebaiknya menggunakan musik untuk mengembangkan salah satu bentuk dari spiritualitas kristiani, yakni melayani semua orang dan mengarahkannya kepada Kristus. Kata Kunci Musik, media, iman I. Pendahuluan Anne Ruck, dalam artikelnya “Komunitas Kristen di Indonesia Abad ke-21 Bertumbuh dan Bersaksi?”mengajukan pertanyaan yang sangat menarik. Siapakah dan bagaimanakah komunitas Kristen Indoensia abad ke-21?Mampukah kita menunaikan tugas panggilan bersaksi di tanah air?Tentu saja tidak, kalau di dalam kekuatan manusiawi kita saja. … Umat Kristen Indonesia menghadapi berbagai tangangan, terutama dalam hal diskriminasi dan keebasan pada umumnya hubungan jemaat-jemaat lokal dengan masyarakat di sekitarnya yang muncu hampir selalu karena ditiup-tiupkan oleh pihak bersaksi, melalui perkataan dan pelayanan kasih, sangat kita memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang ada? Apakah kita sadar akan panggilan gereja kita sebagai mitra Kristus dalam missio Dei, misi Tuhan dalam dunia, agar kita semua menjadi garam dan terang dan menjadi saluran berkat Tuhan kepada dunia? BRANCKLY EIGBERT PICANUSSA KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 Sebagai orang-orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Yesus Kristus, kita yakin bahwa oleh pertolongan dan Kasih Allah di dalam Yesus Kristus, komunitas Kristen Indonesia, bukan hanya abad ke-21 tetapi juga di abad-abad selanjutnya akan tetap ada untuk menunaikan tugas menjadi garam dan terang dan mengembangkan spiritualitas kristiani serta bersaksi secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien untuk menjadi berkat dan melayani sesama. Sehubungan dengan itu, tentu saja diperlukan berbagai di antara berbagai media yang dapat digunakan adalah musik. II. Musik Salah Satu bagian Integral dari Pelayanan Gereja Gereja tanpa musik bagaikan burung yang tidak memiliki kedua sepanjang sejarahnya, kekristenan diketahui sebagai suatu agama yang bernyanyi ... Kekristenan tidak akan pernah tanpa musik; sering dikatakan bahwa kekristenan tanpa musik adalah sesuatu yang tidak dapat Kristen setiap saat dan setiap tempat membaca Alkitab, berdoa, dan bernyanyi,Melalui musik, orang-orang Kristen berdoa dan menyebarkan pesan-pesan Alkitab dan iman Kristen,dan melalui musik, para misionaris dari berbagai jaman telah menggunakannya untuk mengajar dan menyebarkan iman dalam kehidupan bergereja bukan hanya untuk peribadahan semata, melainkan juga untuk berbagi waktu ke waktu terlihat bahwa ekspresi bermusik dalam kehidupan orang-orang Kristen semakin musik bagi kehidupan bergereja telah direfleksikan dalam beberapa pandangan, antara lain musikmerupakan bagian yang integral dari misi dan akan senantiasa menjadi bagian dari berbagai aktivitas misi yang dilakukan oleh gereja,musik merupakan salah satu agen pemuridan discipling agentatau yang dalam bahasa Calvin M. Johansson disebut agen perubahan change agent,dan bahwa musik yang memuridkan adalah musik gereja yang harus dikembangkan di masa-masa yang akan pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa musik tidak akan pernah hilang dari kehidupan bergereja. Bahkan dapat dikatakan musik merupakan bagian integral dari keberadaan dan pengembangan gereja. Persoalannya adalah MUSIK SEBAGAI MEDIA BERBAGI IMAN KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 bagaimana setiap orang kristen dan gereja lebih memahami keberagaman fungsi musik dan menggunakannya untuk berbagi. III. Keberagaman Fungsi Musik Terdapat beberapa pandangan tentang fungsi diantaranya dikemukakan oleh Hunt dan kacamata bermisi, sebagaimana diinformasikan oleh Hunt, fungsi musik dapat dikelompokkan dalam 4 empat fungsi alamiah, yang terdiri dari fungsi musik sebagai 1media ekspresi spiritual; 2media ekspresi kebudayaan 3media ingatan; 4 media komunikasi; 5 media informasi; dan 6 media misi di berbagai tempat dan aktivitas kehidupan. Kedua,fungsi sosialdalam ikatan psikologi dan spiritual, yang meliputi fungsi musik sebagai1 media ekspresi semua kelompok, termasuk kaum perempuan; 2 media berekspresi yang terbuka bagi semua orang, termasuk di dalamnya orang yang malu dan takut mengekspresikan kepribadiannya; 3 media yang sangat bernilai dalam aktivitas misi kepada anak-anak; 4 media pemberitaan Injil kepada kelompok-kelompok yang memusuhi kekristenan; 5 daya tarik dan pendorong bagi kelompok; dan 6 media untuk memperteguh persekutuan umat Kristen. Ketiga,fungsi musik yang secara khusus berhubungan dengan aktivitas bermisi. Sehubungan dengan itu dikemukakan beberapa hal, yakni 1 Musik berfungsi bagi efektivitas misi; 2 Musik berfungsi sebagai media yang bermanfaat untuk mengajar dan penyebaran konsep-konsep teologis; 3 Musik berfungsi sebagai media yang memiliki daya tarik yang khas; 4Musik berfungsi untuk mengembangkan nilai-nilai kebangsaan; dan 5 musik dan nyanyian, di beberapa tempat misi berlangsung,berfungsi sebagai media pertunjukan dalam gaya lokal yang alamiah, fungsional, dan khas serta menjadi bagian dari seluruh kehidupan mereka. Keempat, fungsi musik di dalam kehidupan Kristen. Tentang hal ini, Hunt memperlihatkan 8 delapan fungsi, yakni 1 media peribadahan; 2 media pengubah gaya hidup yang lama penyembahan berhala kepada gaya kehidupan BRANCKLY EIGBERT PICANUSSA KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 yang baru Kristen; 3 media pengembangan persekutuan kristiani; 4 media penguatan dalam suasana yang sulit bnd. KPR 1625. Dikemukakan pula bahwa terapi musik yang sekarang ini mulai dikembangkan sebenarnya sudah dikembangkan juga di dalam Perjanjian Lama 1 Sam 1623; 5 media integrasi pesan dan orientasi kristiani dengan kehidupan sehari-hari; 6 media stabilisasi kehidupan orang-orang yang baru percaya; 7 media kesaksian kristiani; dan 8 media pengembangan bakat dan kepemimpinan kristiani. Informasi Hunt tentang empat kategori fungsi musik dengan berbagai sub fungsinya yang beragam memberikan sumbangan pemikiran yang sangat penting bagi pengembangan musik dalam kehidupan orang-orang Kristen dan kehidupan bergereja. Menarik, bahwa apa yang dikemukakan Hunt, telah memperluas 10 fungsi utama musik yang pernah dikemukakan oleh A. P. Meriam, yakni fungsi “ekspresi, estetis, pertunjukan, komunikasi, simbolis, respon jasmaniah, penguatan, validasi institusi sosial dan keagamaan, kontinuitas dan stabilitas budaya, integrasi masyarakat.”Sehubungan dengan fungsi musik yang dikemukakan oleh Meriam, karya Christian I. Tamaela dapat dijadikan sebagai contoh yang menarik. MUSIK SEBAGAI MEDIA BERBAGI IMAN KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 Melalui karyanya, Tamaela hendak mengekspresikan ide dan gagasan musikalnya secara estetis tentang sebuah budaya hidup orang-orang Maluku yang secara institusi sosial dikenal dengan nama pela – sebuah hidup yang baik antara orang-orang di Maluku antar gandong bersaudara, suku, dan agama. Tamaela ingin mempertunjukan dan mengomunikasikan pela sebagai simbol hidup orang bersaudara di menyanyikan nyanyian ini secara tidak langsung penyanyinya memberikan respon jasmaniahtentang indahnya hidup dalam nyanyian ini, dapat juga dikatakan bahwa Tamaela hendak mempertegas keberadaan institusi sosial dan keagamaan untuk memelihara budaya BRANCKLY EIGBERT PICANUSSA KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 tersebut, bahkan melestarikannya dan menjaga keberlangsungannya. Menarik bahwa nyanyian ini, sejak diciptakan pada tahun 1998, telah menjadi sebuah nyanyian yang dapat mengintegrasikan masyarakat yang ada di Maluku, masyarakat Maluku dalam berbagai kelompok gandong persaudaraan, suku, dan agama. Keberagaman fungsi musik, sebagaimana telah dikemukakan, memperlihatkan betapa musik memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk orang-orang Kristen dan gereja. Oleh karena itu menggunakan musik sebagai media untuk berbagi iman Kristen dalam kehidupan, baik internal maupun eksternal, harus dilakukan secara bertanggungjawab. IV. Iman ala James W. Fowler Sebagaimana telah dikemukakan, musik memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan orang-orang Kristen dan peranan tersebut perlu disadari oleh setiap orang Kristen dan gereja untuk kemudian menggunakan musik secara bertanggung jawab sebagai media untuk berbagi iman Kristen dalam kehidupan, baik internal maupun eksternal. Tidak dapat disangkal bahwa berbagi iman merupakan kewajiban dari setiap orang tetapi, dalam kehidupan global dan sekuler saat ini, pertanyaan kritis yang dapat dimunculkan adalah konsep iman yang seperti apakah yang dapat dikembangkan dalam upaya berbagi?Untuk hal ini, konsep iman yang dikembangkan oleh James W. Fowlermenjadi menarik untuk diperhatikan. Iman, menurut Fowler, bukan hanya hal yang sangat personal melainkan juga universal. Iman memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari agama dan juga kepercayaan. Iman merupakan hal yang penting bagi usaha dan keberadaan manusia di dalam berhubungan dengan yang transenden dan juga orang lain dalam berbagai praktek kehidupan keagamaan dan iman, menurut Fowler, memiliki arti yang lebih dari sekedar kata benda. Kata iman memiliki makna sebagai kata kerja atau berarti melakukan suatu aktivitas; faith “is in activity mode of being and commiting, a way of moving into and giving shape to our experience of life.” Iman merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan keberadaan, membuat komitmen, mengolah, dan memberikan makna kepada dan MUSIK SEBAGAI MEDIA BERBAGI IMAN KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 terhadap kehidupan yang dialami. Sebagai suatu aktivitas yang triadic shape, seseorang berada dalam hubungan dengan orang lain dan juga dengan satu atau beberapa kekuatan dan nilai yang hakiki. Hal yang tidak dapat dilepaskan oleh iman, menurut Fowler, adalah lanjut, Fowler juga mengemukakan faith as imagination. Menurutnya, pengetahuan kita sebenarnya berawal dari imajinasi dan bahwa imajinasi akan memberikan informasi dan dapat juga mengembangkan perasaan. Faith merupakan salah satu bentuk dari imaginasi manusia dalam memandang dan membentuk hubungannya dengan hal yang paling hakiki, baik alam nilai maupun kekuatan, yang kemudian dinyatakan dalam hubungan dengan orang hal tersebut dan juga urian lengkap dari buku yang ditulis oleh Fowler, Stages of Faith, memperlihatkan bahwa iman merupakan hubungan seseorang atau sekelompok orang dengan Allah untuk kemudian memberikan dan membagikan makna yang dilihat, dialami, dan dirasakan tersebut di dalam kehidupan bersesama dengan orang lain. Itu berarti iman faithsebagai aktivitas manusia yang personal tetapi juga berlangsung universal itu, sangat penting dan dialami oleh manusia di dalam seluruh keberadannya. V. Berbagi Iman melalui MusikDiperhadapkan dengan keberadaan musik dalam kehidupan gereja dan orang-orang Kristen itu pada satu sisi, dan tugas untuk mewartakan iman pada sisi yang lain, sebuah pernyataan menarik pernah dikemuakan oleh T. W. Hunt bukan hanya pada apakahkita akan menggunakan musik dalam misi kita, tetapi lebih daripada itu adalah bagaimana kita menggunakan musik secara efektif, efisien, bagi pengembangan spiritualitas kristiani untuk melayani sesama dan mengarahkannya kepada tidak hanya bermanfaat bagi orang-orang Kristen untuk aktivitas ekspresi iman dan aktivitas peribadahansaja, karena musik bila dimanfaatkan dengan baik dan dalam tuntunan Roh Kudus, akan melaksanakan peran didaktik yang penting bnd. Kol 316, yakni sebagai media dan metode komunikasi yang efektif bukan hanya untuk aktivitas mengajar tentang Kristus dalam lingkup BRANCKLY EIGBERT PICANUSSA KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 internal kristiani, tetapi juga untuk berbagi iman kristiani kepada lingkup eksternal. Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam penggunaan musik nyanyian sebagai media komunikasi untuk berbagi iman krsitiani adalah kebijakan pengguna nyanyian untuk secara tepat memilih nyanyian dan mengartikan atau memaknaipesan yang terdapat di dalam nyanyian sehingga dapat dipahami dan direspon, baik secara positif atau negatif, oleh orang-orang yang menyanyikan atau mendengarkan nyanyian yang yang hendak digunakan untuk berbagi iman perlu dipersiapkan dengan yang dinyanyikan hendaknya tertata dengan musik yang memberikan dukungan kepada nuansa dari nyanyian sehingga menarik untuk didengar dan diperhatikan. Hal yang tidak boleh dilupakan dalam penggunaan musik untuk berbagi iman adalah pesan Alkitabiah, baik yang nonotatif maupun denotatif yang terkandung di dalam pesan yang dinyanyikan sehingga bermakna bagi orang-orang yang menyanyikan atau mendengarkannya. Selain itu, pemahaman tentang pengetahuan dan cara berpikir penerima serta berusaha mendalami keberadaan budaya dan lingkungan setempat perlu diperhatikan juga sehingga pesan iman kristiani menjadi efektif. Penggunaan musik sebagai media berbagi dalam dikembangkan dalam berbagai bentuk, antara lain pelayanan ibadah jemaat, paduan suara atau program-program paduan suara, dan konser musik khusus. Berbagi iman kristiani melalui musik dapat dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi pengantar yang diperdengarkan kepada penerima untuk mempersiapkannya mengambil keputusan yang tepat. Selain itu berbagi iman kristiani melalui musik dapat juga dilakukan secara langsung di sebuah tempat yang bertujuan menyajikan suatu krisis keputusan di dalam diri penerima dan di bawah pimpinan Roh Kudus, penerima untuk melihat realitas hidupnya dengan atau tanpa Kristus. Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian awal tulisan ini, bahwa oleh pertolongan dan Kasih Allah di dalam Yesus Kristus, komunitas Kristen Indonesia, bukan hanya abad ke-21 tetapi juga di abad-abad selanjutnya akan tetap ada untuk menunaikan tugas menjadi garam dan terang dan mengembangkan MUSIK SEBAGAI MEDIA BERBAGI IMAN KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 spiritualitas kristiani serta bersaksi secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien untuk menjadi berkat dan melayani sesama. Telah dikemukakan juga bahwa musik, dalam hal ini nyanyian, bila digunakan secara bertanggungjawab dapat menjadi salah satu alat untuk mengembangkan gereja dan spiritualitas kristani bukan hanya dalam peribadahan kristiani tetapi juga untuk melayani dan berbagi serta menjadi saluran berkat bagi kehidupan manusia di dunia ini, termasuk kehidupan umat manusia di Indonesia. Bertemali beberapa pertanyaan yang dikemukakan oleh Ruck dalam salah satu artikelnya, sebagaimana telah dikemukakan di atas, dan konteks bermisi di Indonesia, serta penggunaan musik sebagai media berbagi, kombinasi pandangan Artanto Widitentang menjadi Gereja Misioner dalam Konteks Indonesia dan penggunaan musik sebagai media berbagi menjadi hal yang tidak kalah menarik. Misi merupakan tugas pengutusan yang diberikan Allah kepada orang-orang Kristen untuk menghadirkan damai sejahtera Allah dalam kehidupan ini, baik secara internal maupun misi yang selama ini cenderung dipahami sebagai kristenisasi sudah saatnya untuk diperbarui. Menghadirkan damai sejahtera Allah secara nyata di dalam kehidupan sehari-hari dan juga di dalam persekutuan dan pelayanan serta kesaksian merupakan tugas mendasar. Sehubungan dengan itu, maka diperlukan berbagai media, dan musik merupakan salah media yang efektif. Karya Tamaela, sebagaimana telah dikemukakan, memperlihatkan bagaimana seorang musisi Kristen berbagi imannya. Iman yang dimaksudkan di sini adalah hubungan seseorang dengan Allah untuk kemudian memberikan dan membagikan makna yang dilihat, dialami, dan dirasakan tersebut di dalam kehidupan bersesama dengan orang lain. Pela e, katong bakumpul rame-rame. Lama-lama bar baku dapa sio sungguh manis lawang e Pela e, katong bakumpul rame-rame. Lama-lama bar baku dapat sio sungguh manis lawang e. Ayo pela, hidup orang basudara antar gandong, antar suku deng agama e Pela e, manis lawang e. Ina, Ama, pung mau sio katong hidup bae-bae Biar jauh sini sana, pela e, katong laeng sayang laeng. Tamaela, tentu saja, sangat menyadari bahwa hidup yang adalah Anugerah Tuhan yang telah diberikan kepada para pendahulu kita sangatlah berharga dan BRANCKLY EIGBERT PICANUSSA KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 harus karena itu, berkumpul bersama dalam keberagaman kelompok persaudaraan, suku, dan agama adalah sebuah keindahan yang harus dipertahankan. Dalam praktekknya, nyanyian ini dapat dinyanyikan tanpa diiringi alat musik, tetapi dapat juga dinyanyikan dengan diiringi dengan alat-alat musik yang telah mentradisi di Maluku, misalnya tifa-totobuang, musik shawat, hawaian, gitar, ukulele, suling bambu, dan keyboard serta kombinasi dari beberapa alat musik tersebut. Sungguh, tidak dapat dipungkiri bahwa melalui musik, misi berbagi iman yang bersifat internal maupun eksternal dapat dilaksanakan. Melalui musik, yang dikemas sedemikian rupa, proses berbagi sebagai bagian dari misi dapat dikembangkan. Musik, baik vokal maupun instrumental atau gabungan vokal dan instrumental, merupakan media berbagi iman yang perlu dimanfaatkan dengan baik oleh setiap orang Kristen dan juga gereja-gereja yang ada di Indonesia. Penggunaan musik sebagai media berbagi iman yang adalah bagian dari misi kristiani, tidak hanya terbatas pada bagaimana berbagai kehendak Allah disampaikan melalui musik, tetapi lebih daripada itu isi dari musik itu diwujudnyatakan oleh orang-orang Kristen. Sebagai media berbagi iman, musik dapat dimanfaatkan sedemikian rupa oleh Gereja dan juga orang-orang Kristen untuk melibatkan diri dalam misi Allah dengan mewujudkan Misi, yang dalam pandangan Artanto Wididikelompokkan menjadi Misi Penciptaan, Misi Pembebasan, Misi Kehambaan, Misi Rekonsiliasi, dan Misi Kerajaan Allah  Dengan mempergunakan musik sebagai media berbagi di dalam misi, gereja terpanggil untuk terlibat dalam Misi Penciptaan yang menempatkan Gereja sebagai mitra Allah dan orang-orang lain yang menganut agama yang berbeda serta kelompok-kelompok gerakan lingkungan hidup untuk bersama-sama membangun masyarakat dan lingkungan hidup yang utuh serta melawan setiap usaha disintegrasi ciptaan Allah, termasuk di dalamnya disintegrasi kebudayaan. Dengan mempergunakan musik sebagai media berbagi iman di dalam pelaksanaan misi, gereja ikut serta mengembangkan pemikiran mengenai pembangunan yang berkelanjutan. MUSIK SEBAGAI MEDIA BERBAGI IMAN KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017  Dengan mempergunakan musik sebagai media berbagi iman, gereja terlibat dalam perjuangan pembebasan manusia dari belenggu ketidakadilan, penindasan dan pelanggaran hak asasi yang dipahami sebagai masalah bersama umat manusia. Keberpihakan gereja terhadap mereka yang miskin dan tertindas adalah sikap missioner yang adil karena mereka tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk memperjuangkan pembebasan mereka sendiri. Untuk itu, dengan mempergunakan musik sebagai media bermisi gereja perlu mengembangkan spiritualitas transformative yang berasal dari proses keterlibatan bersama mereka dan diakonia transformatif, di samping bentuk diakonia yang lain, dengan mendampingi dan melakukan proses penyadaran bersama mereka. Keterlibatan dalam Misi Pembebasan ini dapat diwujudkan oleh gereja dengan mempergunakan musik sebagai media berbagi yang bersifat profetis, baik pribadi maupun jemaat.  Dengan mempergunakan musik sebagai media berbagi iman dalam bermisi, gereja menghayati dirinya sendiri sebagai hamba dalam komunitas yang saling melayani dan hidup dalam kesederhanaan sebagai wujud solidaritas Gereja terhadap keprihatinan sekitarnya. Selain itu, dengan menggunakan musik sebagai media berbagi iman dalam bermisi, gereja dengan rendah hati menghargai, dan melayani orang-orang beragama lain untuk memahamai kehendak Allah.  Dengan mempergunakan musik sebagai media berbagi iman dalam bermisi, gereja terpanggil untuk melakukan penginjilan namun dengan pemahaman, strategi, dan tanggung jawab yang benar, serta konstekstual. Penginjilan dipahami sebagai undangan dalam perkataan dan perbuatan menuju pertobatan individu untuk mengalami rekonsiliasi dengan Allah. Rekonsiliasi ini mengandung dimensi sosial karena manusia dipanggil menjadi warga Kerajaan Allah yang aktif terlibat dalam menghadirkan cinta kasih, keadilan, perdamaian, dan integritas ciptaan. Di samping itu, rekonsiliasi dalam tubuh Gereja adalah bagian integral kesaksian gereja dalam pelaksanaan misi rekonsiliasi. BRANCKLY EIGBERT PICANUSSA KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017  Dengan mempergunakan musik sebagai media berbagi iman dalam bermisi, gereja adalah hamba Kerajaan Allah yang tidak lagi hidup dalam egosentrisme tetapi mengarahkan seluruh keberadaan dan gerak misionernya untuk menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah, kapan dan dimanapun gereja itu ada. VI. Penutup Musik bukan hanya bermanfaat untuk aktivitas ekspresi iman dan aktivitas peribadahan, melainkan juga bermanfaat untuk berbagi musik kristiani secara bertanggungjawab, tentu saja penting untuk dikembangkan. Tujuan utama dari penggunaan musik dalam kehidupan orang-orang Krsiten adalah untuk memuliakan Allah, bukan hanya digunakan untuk peribadahan di gereja atau pertemuan rutin atau harian orang-orang Kristen semata-mata, melainkan juga- dalam tuntunan Roh Kudus - dapat dimanfaatkan sebagai media untuk berbagi iman kepada orang lain, menginformasikan tentang Kasih dan Damai Sejahtera Allah. Persoalannya adalah apakah pemanfaatan musik dalam kehidupan berbagi iman yang dilakukan oleh kita, orang-orang Krsiten, telah mengembangkan musik secara efektif dan efisien untuk mengembangkan salah satu bentuk dari spiritualitas kristiani, yakni melayani semua orang dan mengarahkannya kepada sebuah realitas dengan atau tanpa Kristus? Catatan akhir Anne Ruck, “Komunitas Kristen di Indonesia Abad ke-21 Bertumbuh dan Bersaksi? Dalam John al. Jemaat Misioner Membawa kabar Baik dalam Masyarakat Majemuk abad XXI Jakarta Yayasan Komunikasi Bina Kasih, hlm. 199-121. Hendry van Dyke, “Music as an Aid to Faith” dalam Stanley Armstrong Music and Religion New York Abingdon Press, 1930, hlm. 27. T. W. Hunt. Music in Missions Dicipling Throuhg Music Nashville Broadman Press, 1987, hlm. 11, 37. J. Gelineau,”Music and Singing in the Liturgy” dalam Cheslyn Jones, Geoffrey Wainwright, and Edward Yarnold. Editors. The Study of Liturgy New York Oxford University Press, 1978, hlm. 440. Bnd. T. W. Hunt. Ibid., 9; juga A. P. Merriam sebagaimana dikutip oleh Rudolf F. Radocy and J. David Boyle, Psychological Foundations of Musical Behavior Springfield Charles C. Thomas MUSIK SEBAGAI MEDIA BERBAGI IMAN KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 Publisher, 1979, hlm. 167, serta E. T. Gaston sebagaimana dikutip oleh Rudolf F. Radocy and J. David Boyle, Ibid., hlm. 168. J. Gelineau, Ibid., hlm. 442. T. W. Hunt.,Ibid.,hlm. 11. Ibid., hlm. 156. Calvin M. Johansson. Discipling Music Ministry Twenty-first Century Directions Massachusetts Hendrickson Publishers Inc., 1992, hlm. 165. Ibid., hlm. vi. Ibid. A. P. Meriam sebagaimana dikutip oleh Rudolf F. Radocy and J. David Boyle, Psychological Foundations of Musical Behavior Springfield Charles C. Thomas Publisher, 1979, hlm. 164-167. James W. of Faith The Psychology of Human Development and the Quest for Meaning San Francisco Harper & Row Publishers, 1981 Ibid.,James W. Fowler, hlm. 9-15. Ibid.,hlm. 16-23. Ibid.,hlm. 24-31. Bertemali dengan pemanfaatan musik untuk “berbagi iman”, penulis mencoba untuk membaca dan mengadaptasikan pandangan yang dikemukakan oleh Huntdari “kacamata berbagi iman melalui musik”. T. W. Hunt.,Ibid.,hlm. 31-33. Artanto Widi, Menjadi Gereja Misioner dalam Konteks Indonesia, BPK Gunung Mulia dan Kanisius, Jakarta-Yogyakarta, 1997. DAFTAR PUSTAKA Ruck, John. et. al. Jemaat Misioner Membawa kabar Baik dalam Masyarakat Majemuk abad XXI Jakarta Yayasan Komunikasi Bina Kasih. Van Dyke, Hendry.,1930. “Music as an Aid to Faith” dalam Stanley Armstrong Music and Religion, New York Abingdon Press. Hunt.,T. W. 1987. Music in Missions Dicipling Throuhg Music, Nashville Broadman Press. Cheslyn Jones, Geoffrey Wainwright, and Edward Yarnold. Editors. Study of Liturgy, New York Oxford University Press. Radocy, Rudolf F. and J. David Boyle, Foundations of Musical Behavior, Springfield Charles C. Thomas Publisher. M.,1992. Discipling Music Ministry Twenty-first Century Directions,Massachusetts Hendrickson Publishers Inc. Fowler, James W. Fowler., of Faith The Psychology of Human Development and the Quest for Meaning, San Francisco Harper & Row Publishers. BRANCKLY EIGBERT PICANUSSA KENOSIS Vol. 3 No. 1. Juni 2017 Widi, Artanto.,1997. Menjadi Gereja Misioner dalam Konteks Indonesia, Jakarta BPK Gunung Mulia dan Kanisius Yogyakarta. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Van DykeHendry van Dyke, "Music as an Aid to Faith" dalam Stanley Armstrong Music and Religion New York Abingdon Press, 1930, hlm. Music Ministry Twenty-first Century DirectionsCalvin M M.,1992. Discipling Music Ministry Twenty-first Century Directions,Massachusetts Hendrickson Publishers P MeriamRudolf F RadocyJ David BoyleA. P. Meriam sebagaimana dikutip oleh Rudolf F. Radocy and J. David Boyle, Psychological Foundations of Musical Behavior Springfield Charles C. Thomas Publisher, 1979, hlm. Gereja Misioner dalam Konteks Indonesia, BPK Gunung Mulia dan KanisiusArtanto WidiArtanto Widi, Menjadi Gereja Misioner dalam Konteks Indonesia, BPK Gunung Mulia dan Kanisius, Jakarta-Yogyakarta, 1997. DAFTAR PUSTAKAVan DykeHendryVan Dyke, Hendry.,1930. "Music as an Aid to Faith" dalam Stanley Armstrong Music and Religion, New York Abingdon Press. Hunt.,T. W. 1987. Music in Missions Dicipling Throuhg Music, Nashville Broadman JonesGeoffrey WainwrightCheslyn Jones, Geoffrey Wainwright, and Edward Yarnold. Editors. Study of Liturgy, New York Oxford University Press.
Berikut Ini Penjelasan Musik Sebagai Media Ekspresi, Hiburan, Upacara, Komersial & Iringan Tari 1. Musik sebagai Media Ekspresi Seni merupakan media yang dapat mengungkapkan ekspresi yang ada di dalam diri seniman. Seniman musik akan mengungkapkan ekspresinya dalam musik. Pcmusik musikus menjadikan musik scbagai satu-satunya alat untuk mcncurahkan bcrbagai ekspresi yang dimilikinya. Karya-karya musik hasil curahan ekspresi pemusik tersebut, ada yang berbentuk musik vokal, instrumental, scrta gabungan vokal dan instrumental. 2. Musik sebagai Media Hiburan Musik merupakan hasil karya cipta para seniman yang dapat memberikan hiburan kepada masyarakat. Banyak cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk dapat mendengarkan musik. Ada yang mcnonton pergelaran musik di gedung pertunjukan, ada yang menonton pertunjukan di acara hajatan, ada yang mendengarkan musik 3.. Musik sebagai Media Upacara Musik ada yang khusus diciptakan untuk kebutuhan upacara yang dilakukan masyarakat. Di daerah Jawa Tengah, terdapat gamelan sekaten yang biasanya dimainkan pada acara Maulid Nabi. Selain itu, di Ranca Kalong, Sumedang Jawa Barat, ada musik Jentreng yang dimainkan pada setiap upacara panen padi. Dengan demikian, fungsi musik sebagai media upacara diperuntukkan bagi sesuatu yang diupacarakan. 4. Musik sebagai Media Komersial Kegiatan bcrmusik, tidak hanya dapat digunakan untuk mcnyalurkan bakat dan hobi para seniman musik. Musik juga dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk memperoleh pendapatan. Bahkan ada sebagian orang yang mata pencahariannya dalam bidang seni musik, baik yang berprofesi sebagi pencipta lagu maupun pemain musik. Musik Sebagai Media Ekspresi, Hiburan, Upacara, Komersial & Iringan Tari 5. Musik Sebagai Iringan Tari Jika Anda melihat pertunjukan tari, di dalamnya terdapat unsur musik yang khusus dimainkan untuk mcndukung gerak-gerak tari yang dipertunjukkan.
Melepaskan diri dari musik seperti menjadi hal yang tidak mungkin bagi manusia. Betapa tidak, musik mencakup banyak hal, utamanya jika mengacu pada pengertian musik itu sendiri, yakni bunyi atau suara yang beraturan maupun tidak beraturan. Itu artinya, jangankan lagu-kagu yang mungkin kita dengarkan sehari-hari, suara ketokan palu sekalipun, adalah musik jika merunut pada pengertiannya. Tapi, tahukah kalian apa fungsi musik itu sendiri bagi kehidupan? Pertama-tama, tentu saja media ekspresi, dimana melalui musik manusia bisa mengungkapkan segala bentuk perasaannya. Ya sedih, senang, bahagia dan sebagainya. Meski begitu, dalam perkembangannya musik memiliki fungsi lain dalam kehidupan manusia. Di Indonesia sendiri, misalnya, fungsi musik dalam masyarakat dibagi menjadi tiga, yaitu musik dalam spiritual sarana upacara, musik dalam pendidikan, dan musik dalam hiburan. Musik sebagai sarana upacara Dalam hal upacara, musik dijadikan media penyalur rangkaian upacara tersebut. Beberapa upacara yang menggunakan musik, diantaranya Upacara Sekatenan di Cirebon, Jawa Barat. Dalam upacara ini, masyarakat menggunakan gamelan sebagai instrumen dalam mengiringi musik dalam upacara tersebut. Selain itu, musik juga digunakan dalam upacara Merapu di Sumba. Disini masyarakat menggunakan nyanyian sebagai media memanggil dan mengiringi kepergian roh ke pantai Merapu. Sebagai sarana Komunikasi Instrumen menjadi salah satu alat komunikasi di masyarakat. Biasanya, komunikasi menggunakan instrumen atau alat musik tertentu untuk memberikan sinyal pada masyarakat luas. Sebagai contoh, kentongan dan bedug. Baca juga Manfaat Belajar Sambil Mendengarkan Musik Kentongan biasanya digunakan untuk menandakan suatu kejadian yang terjadi di daerah sekitar. Sedangkan bedug merupakan ciri khas tanda datangnya waktu solat bagi masyarakat muslim. Musik sebagai sarana pendidikan Fungsi lainnya dari musik adalah sebagai sarana pendidikan. Disini kita bisa menemukannya pada banyak hal, misalnya musik dan lagu yang bernapaskan agama, sebagai hal ajar dan penerangan dalam kehidupan. Lagu-lagu dalam konten iklan masyarakat juga menjadi contoh lainnya dari fungsi musik sebagai sarana pendidikan. Pun demikian dengan musik yang diterapkan dalam sosialisasi program pemerintah dalam nilai relijius, nilai estetis dan nilai yang mengajarkan norma kemasyarakatan. Musik sebagai sarana bisnis dan ekspresi Musik menjadi wadah untuk bisnis komoditi dan ekspresi pada banyak hal, diantaranya bisnis rekaman; mengekspresikan perasaan, ide dan gagasan dengan pelampiasan pada seni musik; serta berkreasi dan mengolah musik. Musik sebagai sarana Hiburan mengenai fungsi musik sebagai sarana hiburan, kita dapat menemukannya pada banyak kesempatan. Misalnya saja saat bermain musik sebagai pelepas lelah; ketika berada di tengah permaianan, dimana musik menjadi pengiring; dan ketika ingin refreshing. Sebenarnya, masih banyak lagi funhsi musik dalam kehidupan. Namun, musik tidak hanya berhenti sebagai pelampiasan untuk menuangkan ide-ide dalam nada dan harmoni, seni musik juga memiliki makna dan fungsi lebih dari itu. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsFungsi MusikKelas 10musikSeni Budaya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mungkin kita sering mendengar kata ekpresi, seperti iklan ....''ekpresinya mana" ekpresi merupaan ungkapan pikiran dan perasaan yang disamaikan kepada orang lain. contohnya ekpresi saat marah, sedih, gelisa dan sebagainya. dalam musikpun ada ekpresi ekpresi dalam musik adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup tempo, dinamika, warna nada,serta gaya. Dalam menyanyi kadang kita menemukan lagu yang dinyanyikan dengan lambat,sedang,cepat bahkan cepat sekali. Inilah yang dinamakan tempo dalam lagu yaitu perubahan kecepatan lagu. Contoh lagu Bineka Tunggal Ika dengan tempo maestasonya harus dinyanyikan dengan lambat, dengan perasaan hormat dan mulia. berbeda dengan lagu hari merdeka dengan tempo lagu dimainkan dengan cepat dan bersemangat, namun kadang sedang dan penuh perasaan. Dalam menyanyi juga ada yang namanya dinamika. Dinamika adalah keras lemahnya suara. Lagu Syukur karya M. Mutahar dinyanyikan dengan suara lunak berbeda dengan lagu Halo-halo Bandung dengan suara keras seluruhnya. Tetapi berbeda dengan lagu Kebangsaan kita yang sebagian keras dan sebagian lunak bergantian. Demikian yang dinamakan dinamika terselip dimana saja dalam sebuah lagu. Warna nada? nadapun berwarna.............. warna nada yang merupakan bagian dari ekpresi dalam musik adalah ciri khas bunyi yang didengar. Disini termasuk suara yang dihasilkan termasuk suara rendah, tinggi, atau sedang. Namun apakah warna nada pria dan wanita sama? tentu saja tidak. Jenis suara tertentu dimiliki penyanyi terlatih. Penyanyi yang belum terlatih mempunyai interval yang pendek dan berubah ubah. Ekpresi dalan bermain gitar Cara produksi gitar seperti dawai dipetik di ujung, di tangkai, ditengah akan menghasilkan suara yang berbeda. Sekarang kita coba memainkan gitar dengan kuku dan tidak dengan kuku. lihat tingkat kelengkingannya Dari ketiga unsur ekpresi dalam musik tersebut dipadukan dengan gaya dalam bermain musik. jadi musik pun punya ekpresi yang disampaikan kepada penikmat musik. Bagaimana bernyanyi dengan ekpresi yang baik harus LATIHAN dan DISIPLIN. Lihat Pendidikan Selengkapnya
musik sebagai media ekspresi