Dibawahini adalah kegiatan yang dapat menghambat daur air.. A. pengaspalan jalan B. membuat sumur biopori C. menanami halaman dengan pohon D. reboisasi . Latihan Soal Online - Semua Soal
KontraktorJasa Pengaspalan Jalan Hotmix Murah, Jasa Perbaikan Jalan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sekitarnya. Jasa layanan kontraktor pengaspalan jalan, konstruksi jalan, pemasangan paving block, pengecoran jalan beton hotmix ready mix yang sudah berpengalaman.
PengaspalanDan Betonisasi Jalan Raya,jalan Kota,jalan Umum,jalan Tol - Tangerang Selatan Kota. 751879.70 Rp. Paket cctv komplit gratis setting onlinePaket komplit kamera 2mp ready juga paket 4,6,8 kamera dengan harga MURAH bisa paket kustom sesuai dengan dana dan kebutuhan anda teknisi sudah berpengalaman info lebih lanjut hubungi
Gresik- Pengecoran atau Betonisasi jalan sepanjang 617 meter sasaran pokok TMMD Reguler 111 Kodim 0817/Gresik, di desa Siwalan, Kecamatan panceng, Kabupaten Gresik sedang berlangsung saat ini, Rabu (23/6/2021). Kegiatan betonisasi tersebut dilaksanakan secara bergotong royong oleh satgas TMMD bersama masyarakat. Perencanaan serta manajemen yang profesional akan menentukan kesuksesan program
SeusaiLebaran, Pemkab Sidoarjo menggenjot pemeliharaan jalan hingga peningkatan jalan berupa betonisasi. Terbaru, ruas Jalan Pilang-Tulangan sudah masuk lelang
Padasetiap pembuatan atau pembangunan jalan, terdapat perhitungan harga aspal hotmix per m2 karena sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengerjaannya. Biaya ini bisa dihitung dari awal tahapan, seberapa banyak jumlah material aspal hotmix yang akan anda butuhkan di setiap prosesnya, pengadaan alat berat, serta kebutuhan-kebutuhan lain, termasuk biaya untuk tenaga kerja.
. Proses pembetonan pada jalan menjadi pilihan menggantikan penggunaan aspal yang cukup populer di tahun2 sebelumnya. Banyak aspek sebagai pertimbangan untuk memilih pengerjaan konstruksi jalan menggunakan beton sebagai bahan material utama menggantikan aspal. Metode Betonisasi Jalan step by step pembangunan jalan beton Menyiapkan dan membersihkan jalan yang akan di lakukan betonisasi. Pembuatan rangka tulang beton dapat di buat di lokasi proyek atau mendatangkan produk yang sudah jadi. Meratakan jalan dan membuat urugan untuk menyesuaikan elevasi jalan yang akan di beton. Membuat hamparan pondasi jalan dengan menggunakan batu kali. Pemadatan pondasi jalan yang bertujuan agar jalan tidak turun dan rusak saat proses betonisasi selesai. Pemasangan besi tulangan di atas pondasi yang sebelumnya telah di padatkan. Pemasangan papan bekisting pada tepi cor. Proses pengecoran setelah tulangan dan bekisting terpasang dengan sempurna. Melakukan perataan jpermukaan jalan yang sudah di beton sebelum kering. Penundaan proses pengeringan agar menghasilkan jalan beton yang baik dengan menutupnya dengan karung basah. Jalan beton sebaiknya di gunakan 28 hari setelah proses pengecoran. Untuk itu di sarankan agar pengecoran di lakukan di setengah bagian jalan terlebih dahulu agar lalu lintas jalan tidak terputus. Jalan beton telah jadi dan siap di gunakan di sebagian jalan. Sebagian lagi dapat digunakan untuk lalu lintas jalan. Sebagia menunggu peroses pengecoran pada setengah jalan yang satunya. Lakukan hal yang sama pada setengah bagian jalan yang belum di cor. Jalan beton jadi di kedua sisinya. Kekurangan Betonisasi Jalan Menjadi penyebab genangan air, betonisasi jalan pada umumnya tidak menyertakan pembangunan drainase di kedua tepinya. Hal ini dapat menyebabkan genangan dan banjir pada daerah yang memiliki potensi banjir tingkat tinggi. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena tingkat serapan air pada beton yang cukup kecil dan cendrung rapat. Sehingga air tidak kembali terserap kedalam tanah dan menguap. Atau di beberapa kejadian akan menimbulkan banjir di musim penghujan. Material yang di gunakan dalam betonisasi jalan cukup mahal. Betonisasi jalan yang umumnya memiliki ketebalan minimal 20 cm menyebabkan level jalan yang tidak sesuai. Lebih tinggi dengan kontur tanah dan rumah di sepanjang sisinya. Betonisasi jalan memiliki warna yang memberikan efek gersang dan cendrung lebih membosankan. Sehingga memberikan potensi bahaya bagi pengendara. Kelebihan Betonisasi Jalan Betonisasi jalan memiliki biaya perawatan yang lebih murah. Beton memiliki kekuatan yang lebih tinggi, sehingga mampu di lewati kendaraan berat. Beton lebih tahan terhadap cuaca panas, tidak mudah terkikis oleh air hujan. Material yang di gunakan untuk betonisasi jalan lebih mudah di dapat. Harga Betonisasi Jalan Per m3 NO NAMA MUTU FC HARGA FLY ASH HARGA NON FLY ASH 1 HARGA BETON COR B0 > fc 8,3 mpa IDR IDR 2 HARGA BETON COR K175 fc mpa IDR IDR 3 HARGA BETON COR K200 fc mpa IDR IDR 4 HARGA BETON COR k225 fc mpa IDR IDR 5 HARGA BETON COR K250 fc mpa IDR IDR 6 HARGA BETON COR K300 fc mpa IDR IDR 7 HARGA BETON COR K350 fc mpa IDR IDR 8 HARGA BETON COR K375 fc mpa IDR IDR 9 HARGA BETON COR K400 fc mpa IDR IDR 10 HARGA BETON COR K450 fc mpa IDR IDR 11 HARGA BETON COR K500 fc mpa IDR IDR Tata Cara Pemesanan Beton Ready Mix Dan Sewa Pompa Beton Konfirmasi Pemesanan 1 Atau 2 Hari Sebelum Waktu Pelaksanaan Pengecoran. Sms / email Alamat Lokasi Proyek Dan Nama Pemesan Pompa Beton / Ready Mix ke Tim Konsultan kami. 0857 7891 9600 Email Peta Lokasi Proyek Dari Pintu Tol Terdekat Ke mixreadymix Melakukan Pembayaran Sebelum Pengecoran INFO Tim dari kantor akan datang untuk survey lokasi jika memang dibutuhkan. Tujuannya untuk Survei Kelayakan Jalan, Usulan Teknik Kelayakan Lokasi Cor, dan Pengukuran Kebutuhan Readymix / Semen Cor Di Lokasi Pengecoran. Agar Volume Tepat, Tidak Kurang Atau Kelebihan, Beton Cor. Kami Melayani Konsultasi Masalah Pengecoran Yang Efektif Dan Efesien Baik Waktu Dan Biaya.
Tahapan Pembuatan Jalan dan Pengaspalan – Sering kita melihat para pekerja sedang melakukan perbaikan jalan atau para pekerja sedang melakukan pengaspalan jalan. Namun banyak dari kita yang mengetahui secara tepat dan benar bagaimana proses pembuatan jalan hingga melakukan pengaspalan. Tahapan Pembuatan Jalan dan Pengaspalan Untuk itu, ada kalanya kita perlu tahu bagaimana proses pembuatan jalan dan bagaimana cara pengaspalan yang dapat dilakukan dengan baik dan benar. Dalam pembuatan jalan dan pengaspalan pada dasarnya terdiri dari beberapa tahapan, adapun tahapan dalam pembuatan jalan dan pengaspalan tersebut meliputi 1. Pekerjaan Pemetaan atau Pengukuran Badan Jalan Adanya tahapan ini dilakukan agar badan jalan dapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan oleh pembuatnya. 2. Pekerjaan Clearing dan Grubbing Ini merupakan pekerjaan pembersihan badan jalan yang dimulai dari pohon dan juga sampah. Sebelum nantinya pembangunan jalan berlangsung maka lahan perlu dilakukan pembersihan terlebih dulu sebelumnya dari berbagai sampah dan juga pepohonan, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi masalah ketika di kemudian hari. 3. Pekerjaan Stripping Dalam tahap ini dapat diartikan sebagai pekerjaan dalam pembentukan badan jalan yang dimana pekerjaan ini dilakukan agar bentuk badan pada jalan sesuai dengan apa yang diinginkan seperti tinggi jalan dan belokannya apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. 4. Pekerjaan Sub Grade Pekerjaan sub grade merupakan pekerjaan dalam hal pemadatan tanah dengan menggunakan alat pemadatan tanah. Sebelum melakukan penghamparan pondasi bawah, perlu sekali melakukan proses pemadatan pada tanah terlebih dahulu dengan menggunakan alat pemadatan tanah berupa alat bulldozer dan vibrator roller. 5. Pekerjaan Sub Base Course Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pondasi bawah yang untuk selanjutnya dilakukan penghamparan material pondasi bawah yang berupa batu kali dengan menggunakan alat transportasi berupa dump truck, selanjutnya dilakukan perataan dan dilakukan pemadatan dengan menggunakan alat pemadatan berupa tandem roller pemadatan subgrade. 6. Pekerjaan Base Course Pekerjaan base course ini disebut juga dengan nama pondasi atas dimana pada pekerjaan ini dilakukan penghamparan material pondasi bawah sepertihalnya dengan menggunakan dump truck yang dilakukan perataan kembali dengan menggunakan tandem roller dan sebelum hamparan lapisan atas dilakukan. Masuk
Jalan merupakan infrastruktur yang penting bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya jalan, mobilitas manusia akan terganggu. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk membuka dan memperbaiki jalan yang ada. Salah satu cara untuk memperbaiki jalan adalah dengan melakukan itu Betonisasi?Betonisasi adalah proses pembuatan jalan dengan menggunakan bahan dasar beton. Beton merupakan bahan konstruksi yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan kerikil. Betonisasi dapat dilakukan pada jalan yang baru dibuat maupun pada jalan yang sudah ada dan akan BetonisasiAda banyak keuntungan dari betonisasi. Pertama-tama, jalan yang dibetonisasi memiliki daya tahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jalan yang dibuat dari aspal. Beton lebih tahan terhadap beban kendaraan dan cuaca yang ekstrem. Jalan yang dibetonisasi juga lebih mudah dalam perawatannya karena tidak mudah rusak dan tidak memerlukan perawatan yang berkelanjutan seperti jalan itu, jalan yang dibetonisasi juga lebih aman bagi pengguna jalan karena permukaannya tidak licin dan tidak mudah berlubang. Hal ini dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan memperpanjang umur BetonisasiProses betonisasi dimulai dengan persiapan lahan. Lahan yang akan dibetonisasi harus dibersihkan dari semua benda asing seperti batu, tanah, dan sampah. Kemudian, lahan diperbaiki jika ditemukan kerusakan atau ketidakrataan pada itu, dilakukan pemasangan rangkaian besi sebagai tulangan beton. Tulangan ini berfungsi untuk memberikan kekuatan pada beton. Setelah rangkaian besi dipasang, beton dicor di atasnya. Beton yang sudah dicor kemudian dihaluskan dan diratakan dengan menggunakan alat beton mengering dan mengeras, dilakukan pengujian untuk memastikan bahwa beton sudah kuat dan tahan terhadap beban. Jika sudah terbukti kuat, jalan dapat BetonisasiBiaya betonisasi dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti ukuran jalan, ketebalan beton, dan jenis beton yang digunakan. Namun, secara umum biaya betonisasi lebih mahal dibandingkan dengan pembuatan jalan aspal. Meskipun demikian, biaya betonisasi dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang karena jalan yang dibetonisasi memiliki umur yang lebih panjang dan memerlukan perawatan yang lebih merupakan proses pembuatan jalan dengan menggunakan bahan dasar beton. Betonisasi memiliki banyak keuntungan seperti daya tahan yang lebih tinggi, lebih mudah dalam perawatan, lebih aman bagi pengguna jalan, dan tidak mudah berlubang. Namun, biaya betonisasi lebih mahal dibandingkan dengan pembuatan jalan aspal. Meskipun demikian, betonisasi dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang karena jalan yang dibetonisasi memiliki umur yang lebih panjang dan memerlukan perawatan yang lebih sedikit.
Metode Pengaspalan Aspal yakni campuran yang terdiri dari bitumen dan mineral. Bitumen yakni materi yang berwarna coklat hingga hitam, keras hingga cair mempunyai sifat baik larut dalam Cs2 atau CCL4 dengan tepat dan mempunyai sifat lunak dan tidak larut dalam air, ter yakni materi cair berwarna hitam tidak larut dalam air, larut tepat dalam Cs2 atau CCL4, mengandung zat-zat organik yang terdiri dari formasi aromat dan mempunyai sifat kekal. Bitumen secara kimia terdiri aromat, Naphten dan alkan sebagai komponen terpenting dan secara kimia fisika merupakan adonan colloid dimana butir-butir yang merupakan komponen yang padat disebut Asphaltene berada dalam fase cairan yang disebut Malten. Asphlatene terdiri adonan formasi aromat Naphten dan Alkan dengan berat molekul yang lebih tinggi, sedangkan Malten terdiri adonan formasi aromat. Napthen dan alkali dengan berat molekul yang lebih rendah. Adapun tahap2 dalam metode pekerjaan aspal yakni sebagai berikut A PERSIAPAN 1. Ruang Lingkup Kontraktor melakukan pencucian sebelumdi mulainya proyek, selama pelaksanaan berlangsung dan sebelum selesainya proyek. 2. Cara Pelaksanaan Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, kontraktor membersihkan seluruh lokasi pekerjaan dari kotoran – kotoran dan sampah – sampah, sehingga terlihat permukaan lokasi pekerjaan bersih. 3. Selama Pekerjaan Berlangsung Pekerja menjaga kebersihan lapangan dan mengatur lokasi penempatan materi bangunan serta tempat kerja biar kelancaran pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat. 4. Sesudah Pekerjaan Selesai Setelah pekerjaan selesai dan sebelum di lakukan penyerahan pekerjaan kepada pemilik proyek, Kontraktor membersihkan seluruh site dari segala macam kotoran – kotoran dan segala peralatan yang dipakai selama proyek berlangsung. Segala macam kotoran – kotoran dan peralatan tersebut di buang dan dikeluarkan dari site. 5. Pengukuran Tapak Kembali Kontraktor mengadakan pengukuran kembali pembangunan dengan alat – alat yang sudah tertera kebenarannya. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebetulnya segera di laporkan kepada Direksi Pengawasan / MK untuk di mintakan keputusannya. Segala pengukuran persiapan termasuk tanggung jawab kontraktor. B PERALATAN UNIT AMP Sebelum di operasikan masing-masing komponen peralatan harus di periksa pada bagian 1. Cold Bin Bin Dingin Pastikan dan periksa kondisi kolam setiap cold bin harus dalam keadaan baik tidak ada lubang/ rusak. Pastikan dan periksa antara hoper cold bin harus diberi penyekat atau pemisah. Pastikan dan periksa hoper cold bin harus di beri epilog terpal atau atap. Pastikan dan periksa pintu cold bin untuk pemasok agregat sanggup di stell dengan baik. 2. Feeder Pemasok Agregat Setiap feeder harus dilengkapi alat mekanik vibrator,continus belt, flat feeder mundur maju dan apron untuk menjamin pemasokan agregat ke dryer yang merata dan continue. Pastikan peralatan tersebut berfungsi dangan baik. Sebelum produksi setiap pintu cold bin harus di kalibrasikan sesuai job mix formula yang telah disetujui oleh konsultan pengawas. Kalibrasi sanggup di laksanakan dengan bukaan pintu dalam cm atau kecepatan belt convenyor dalam rpm. Kalibrasi di lakukan terhadap kondisi agregat normal dan agregat dalam kondisi lembap tempatkan petugas untuk mengawasi pasokan agregat. 3. Prosedur Kalibrasi Cold Bin Belt Convenyor di jalankan dari cold bin hingga ke dryer. Hidupkan dan buka pintu pemasok agregat yang ada pada cold bin hingga agregat keluar. Bilamana agregat sudah konstan, tandai pafda dikala yang sama hidupkan stopwatch. Tentukan panjang agregat yang ada di ban dan pada dikala yang sama matikan stop waktu, ukur panjang ban dan waktu. Agregat yang ada di belt kompenyor di timbang Ambil sampel agregat yang ada di cold bin dan periksa kadar airnya Laksanakan proses menyerupai di atas minimal 3 kali. Untuk masing – masing materi minimum 4 bukaan pintu. Untuk cold bin system ban atau apron. Bukaan pintu bin di pertahankan tetap. Yang variable kecepatan ban atau apron gambarkan hasil pengukuran dalam bentuk grafik. 4. Belt Convenyor Ban Berjalan Pastikan dan periksa belt convenyor harus mulus tidak sobek atau berlubang. Pastikan dan periksa rol pemutar belt convenyor terawatt dengan baik dan selalu di beri pelumas biar tidak tersendat. 5. Urnyer Pengering Harus bisa mengaduk terus menerus agregat yang di pasok selama proses pemanasan dan pengeringan. Pastikan dan periksa kondisi drum dan sudu-sudu dalam drum dalam keadaan baik. Pastikan dan periksa ring gear, roll penggerak, rantai roller, roda spoket gigi pinion dan roller bearing dalam kondisi baik. Pastikan dan periksa watu tahan api tidak rusak dan sanggup berfungsi drengan baik Pastikan dan periksa kondisi burner, nozzle, turbo blower, burner box. Burner cone katup pengontrol tekanan, pompa minyak, dalam keadaan baik. Dapat berfungsi dengan baik, sanggup menyetel pengatur minyak dan angin sehingga anginnya merata. Pastikan dan periksa thermometer pada Dryer. 6. Pengumpul Debu Dust Collector Periksa kondisi fan kipas dalam keadaan baik dan sanggup berfungsi. Periksa dumper gate atau weight dumper pastikandapat berfungsi dengan baik. Periksa kondisi dan fungsi kerja dari ganjal pastikan dalam keadaan baik dan sanggup berfungsi Periksa kondisi fan belt pastikan dalam keadaan baik dan sanggup berfungsi. Periksa kondisi dan fungsi kerja corong pada pengumpul debu plastic pastikan dalam keadaan baik tidak tersumbat. Perhatikan kolam penampung debu bila sudah penuh di kuras secara rutin. 7. Hot Elevator Pemasok Agregat Panas Periksa dan pastikan kondisi bucket / mangkok harus dalam keadaan baik, tidak penyok atau sobek. Periksa dan pastikan kondisi rantai roller, motor roda gigi dan pin-pin penghubung dalam keadaan baik dan slalu terawat. Periksa dan pastikan pintu epilog elevator bab bawah selalu di control biar bubuk watu yang jatuh dari bucket tidak menumpuk. 8. Hot Screening Unit unit ayakan panas Periksa bahwa ayakan panas harus bisa menyaring agregat panas dengan ukuran dan proporsi yang telah ditentukan. Periksa dan pastikan kondisi dan kebersihan ayakan panas, lubang ayakan dan kawat dalam keadaan baik dan kebersihannya terawat. Ukuran saringan harus di sesuaikan dengan spesifikasi gradasi yang telah di tentukan. Periksa dan pastikan kondisi dan fungsi kerja dari penggetar harus baik bila terdapat suara tidak normal periksa bantalannya. Periksa dan pastikan kondisi dan fungsi kerja motor penggerak, fan belt, tutup belt, tutup seals dan pegas elips dalam keadaan baik. Periksa dan pastikan corong untuk agregat over size dalam keadaan baik dan tidak tersumbat saringan biar di control secara rutin, jikalau rusak atau robek harus segera diganti. 9. Hot Bin Bin Panas Periksa dan pastikan dinding pemisah antara hot bin tidak berlubang / rusak. Periksa dan pastikan pintu hot bin bias menutup dengan sempurna/rapat tidak bocor. Periksa dan pastikan kondisi pipa pengeluaran agregat berlebih over flow berfungsi dengan baik tidak tersumbat. 10. Kotak Timbangan Periksa dan pastikan kotak timbangan aspal dan agregat tidak rusak, bocor dan sanggup berfungsi dengan baik Periksa sensitifitas timbangan agregat, timbangan aspalt dan timbangan filler ketelitiannya sesuai dengan ketentuan. Periksa dan pastikan kondisi dan fungsi kerja hook-bolt, pisau, karet perendam. Metal penggantung, petunjuk skala, kolam penampung dan pintu bukaan timbangan berfungsi baik. 11. Pengendalian Aspalt Periksa dan pastikan kapasitas tamping baskom 15 % lebih besar dari dosis yang di perlukan. Periksa dan pastikan pedoman aspalt sanggup di control secara otomatis dan mulai bekerja sesudah selesai dry mixing selama ± 5 detik. Periksa panjang batang penyemprot minimal ¾ panjang mixer. Periksa bahwa ketelitian timbangan aspalt ± 12. Pencampur pug mil/mixer Periksa dan pastikan jarak antara dinding pug mil dengan mixer ± 1 cm. Kondisi alat mechanical batch counter untuk mencatat pencampuran material dalam keadaan baik. Pastikan bahwa sesudah selesai produksi pug mil harus segera di bersihkan dengan cara memasukkan agregat panas. Periksa dan pastikan kondisi pedal pencampur dalam keadaan baik tidak aus, lepas jarak antara pedal maximum 2 cm. Periksa dan pastikan kondisi pintu pencampuran sanggup di tutup rapat dan bocor. 13. Penyimpanan dan pemasok materi pengisi Filler Periksa dan pastikan elevator materi pengisi sanggup berfungsi dengan baik. Periksa fungsi kerja bin penampung materi pengisi filler storage bin pastikan sanggup berfungsi dengan baik. Periksa fungsi kerja pemasok filler dan ulir screw pastikan sanggup berfungsi dengan baik. 14. Ruang Operasional Periksa dan pastikan ruang system control, distribution board dan panel pengontrol berfungsi dengan baik. Periksa timer untuk pengendalian lamanya waktu pencampuran pada pugmil sanggup berfungsi dengan baik. Periksa kondisi dan fungsi system control kompresor, silinder udara, filter udara, pelumas system control pneumatic maupun elektrik. 15. Peralatan Penunjang a Generator Periksa dan pastikan kondisi dan fungsi kerja generator baik. Periksa kapasitas kva, materi baku dan system kabel apakah sudah sesuai dengan kebutuhan. b Wheel Loader Periksa dan pastikan kondisi dan fungsi kerja wheel loader baik. Pastikan lebar bucket lebih kecil dari lebar hoper cold bin. Periksa hal-hal lain yang di perlukan sesuai dengan petunjuk dari pabrik. C PELAKSANAAN DI AMP 1. Sebelum Produksi Periksa kualitas agregat batuan, filler dan aspalt panas pastikan sesuai dengan spesifikasi. Pastikan adonan mix desaign aspal beton sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak. Laksanakan percobaan adonan aspalt beton job mix, periksa gradasi adonan dry mix tanpa aspalt dan homogenitas adonan beraspal Wet Mix. Pastikan komponen peralatan AMP sudah di periksa dan layak untuk produksi. 2. Selama Produksi Periksa dan pastikan Wheel Loader berfungsi dengan baik. Lebar bucket harus lebih kecil dari lebar hoper cold bin. Perhatikan waktu pengisian agregat ke hoper harus hati-hati biar agregat tidak tercampur, bila tercampur akan terjadi segregasi. Perhatikan tinggi bukaan pintu cold bin atau kecepatan belt convenyor rpm sesuai dengan hasil kalibrasi menurut job mix sesuai dengan spesifikasi yang akan di produksi. Perhatikan dan awasi agregat yang masuk dryer tidak menggumpal dan bebas dari segala kotoran. Agregat harus dipanaskan dalam dryer dengan dengan suhu 60ºC – 70ºC. Kendalikan Burner biar apinya dengan memproses pembakaran agregat dengan baik dan sempurna. Pastikan agregat panas dan dryer sanggup diangkut hot elevator ke saringan panas hot screens secara continue dengan temperature yang konstan. Hati-hati waktu menimbang agregat panas dengan proporsi harus sesuai dengan proporsi yang slalu di tentukan dan lakukan penimbangan mulai dari yang kasar. Masukkanlah agregat panas kedalam pug mil. Lakukan pencampuran kering selama 5 detik. Dan masukkan aspalt panas sesuai dengan berat yang telah di tentukan dengan suhu antara 1ºC – 65ºC max suhu aspal modifikasi harus sesuai dengan petunjuk pabrik. Aspalt yang sudah di timbang ke dalam pug mil kemudian aduk selama 30 – 40 detik. Perhatikan alat petunjuk mixing time dan pastikan sanggup berfungsi dengan baik perhatikan waktu pengadukan di tentukan menurut Trial Mix. Yang lamanya berkisar 35-45 detik dan minimal 95% dari agregat harus terdelimut aspal. Selesai pengadukan adonan di keluarkan melalui pintu pug mil dan perhatikan waktu menuangkan adonan ke dump truck, penumpukan dihentikan dalam satu tempat dan dump truck harus mundur maju untuk menghindari segregasi. Periksa temperature campuran, temperature harus berkisar antara 145ºC – 155ºC. Lakukan pengambilan pola adonan untuk materi investigasi di laboraturium, pola di tamping pada bucket wheel loader pengambilan pola dengan cara menyisir dari bawah ke atas kemudian di kuarting dan pola untuk pencucian di ambil dengan jumlah secukupnya. Perhatikan, waktu untuk pengambilan pola harus di lakukan pada awal pertengahan dan satu rit sebelum produksi berakhir. Pemeriksaan pola mencakup uji Marshall dan Extraksi. Tutuplah aspal di atas dump truck dengan terpal hingga menutup adonan yang ada, ingat bila menjutupnya tepat suhu adonan turun hanya kira-kuira 50/jam. Timbang dump truk berikut yaitu adonan aspal, lakukan pengisian surat jalan yang mencantumkan Nomor dan berat kendaraan kosong, Jenis campuran, Berat campuran, Tempat peraturan campuran, Tangan pengiriman, Jam berangakat, Lokasi pekerjaan 3. Masukkan ke dalam Rumus Perhitungan yang di lakukan menurut rumus yang sesuai dengan pekerjaan aspalt. 4. Pengangkutan Aspalt Beton dengan Dump Truck Bak dump truck harus terbuat dari logam, rata, higienis dan terawat. Dilengkapi dengan tutup terpal yang sanggup menutup seliuruh kolam sehingga aspal beton tertutup dengan sempurna. Untuk memudahkan investigasi suhu adonan aspal, bab samping kolam dump truck di beri lubang. Secara periodic berat kosong dump truck harus di timbang. Untuk membersihkan aspalt beton yang melekat pada kolam tidak di perkenankan memakai solar disarankan memakai air sabun, minyak paraffin, atau larutan kapur. Kebutuhan dump truck harus di hitung biar jumlahnya sesuai kebutuhan dan pelaksan pekerjaan lancar sehingga aspalt finisher tida menunggu. 5. Jembatan Timbang Secara periodik jembatan timbang harus di kalibrasi dan selalu terawat dengan baik. 6. Cara Menumpuk Campuran di atas Bak Truck Penumpkan adonan ke dalam kolam truck harus hati-hati biar adonan agregat tidak tercecer. 7. Laboraturium Lapangan Setiap AMP harus mempunyai ruang laboraturium kalau memungkinkan di lengkapi AC dengan luas yang memadai serta peralatan laboraturium yang di perlukan. Peralatan laboraturium antara lain untuk investigasi material batuan filler dan aspal investigasi adonan aspal beton. Dan alat core drill untuk quality control hasil pelaksanaan di lapangan. D PEKERJAAN PENGHAMPARAN 1. Persiapan Alat Persiapan alat yang di butuhkan seperti a. Aspalt Sprayer Periksa pastikan aspalt biro sanggup berfungsi dengan baik. Periksa dan pastikan alat aspalt sprayer sanggup berfungsi dengan baik Periksa dan pastikan nozel-nozel pada aspalt sprayer dan aspal biro tidak mampet dan sanggup berfungsi dengan baik. b. Aspalt Finisher Periksa dan pastikan rollerbars tidak macet, sanggup berputar dengan baik. Periksa dan pastikan hopper sanggup di gerakkan buka tutup dan sanggup berfungsi dengan baik. Periksa dan pastikan permukaan plat screed rata, mulus di lengkapi alat pemanas dan berfungsi dengan baik. Periksa dan pastikan pengatur tebal manual hamparan sanggup di naikkan dan di turunkan dan sanggup berfungsi dengan baik. Periksa dan pastikan bila finisher di lengkapi dengan alat pengatur tebal otomatis periksa dan pastikan alat sensor dan kelengkapannya sanggup berfungsi dengan baik. Periksa dan pastikan alat sensor dan kelengkapannya sanggup berfungsi dengan baik. Periksa dan pastikan sendi crown pada as plat sceed sanggup membentuk untuk kemiringan jalan sesuai kebutuhan. Periksa dan pastikan pintu pengatur, feeders dan ulir penyebar screw masing-masing sanggup berfungsi dengan baik. Periksa dan pastikan bahwa finisher dan ulir penyebar di lengkapi sambungan screed. c. Dump Truck Periksa dan pastikan dump truck dalam kondisi baik dan layak jalan. Periksa dan pastikan lantai kolam rata dan higienis dari kotoran. Periksa dan pastikan hidrolik dump truck berfungsi dengan baik. Stapkan terpal untuk epilog dump truck dan pastikan terpal dalam keadaan baik. d. Alat Berat Periksa dan pastikan alat pemeriksa ketebalan dalam kondisi baik Periksa dan pastikan termometer untuk investigasi adonan aspalt menawarkan angka yang benar dan telah di kalibrasi. Siapkan alat bantu lainnya seperti blencong, mistar pengrata, gerobak dorong, kaso, dan benang Siapkan rambu pengaman kemudian lintas secukupnya sesuai kebutuhan. 2. Mobilisasi Mobiilisasi mencakup peralatan yang di perlukan dan pekerja ke lapangan. a. Persiapan Bahan Pastikan aspalt emulsi yang akan di gunakan yakni jenis Laston dalam jumlah yang cukup, kualitasnya memenuhi syarat sesuai hasil investigasi laboraturium. Pastikan aspalt yang akan di hampar sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan dalam kontrak. b. Pelaksanaan Di Lapangan Pemberian Emulsi Bersihkan dan keringkan permukaan yang akan di beri Emulsi dalam compressor. Power broom. Sikat kawat, sapu lidi dan alat bantu lainnya. c. Pelaksanaan Tuangkan aspal emulsi jenis crs 1 dan crs 2. Perhatikan juga derma perekat atau pengikat lebih luas dari rencana penghamparan. d. Penghamparan Campuran Aspal Turunkan plat sreed dan ganjal dengan kayu setinggi tebal rencana hamparan Panaskan plat screed kurang lebih hingga dengan suhu aspal yang akan di gelar. Mundurkan dump truck menuju finisher. Ban belakang jangan mengenai finisher dan harus berada kurang lebih 15 cm di rollerbars tuangkan adonan dari dump truck ke hopper dan suhu adonan antara 130º C – 15ºC. Jalankan mesin penghampar bergerak bahu-membahu dump truck dengan kecepatan yang sama. Perlu di perhatikan, dump truck dihentikan mengalami atau menabrak finisher karena plat screed akan mendesak adonan yang menjadikan berbekas berupa garis melintang.
Mahasiswa/Alumni Politeknik Negeri Jember26 April 2022 0705Halo Irema, kakak bantu jawab yaa Jawaban B. mengurangi peresapan air Pembahasan Melapisi jalan dengan aspal dapat membuat struktur tanah berubah dan sulitnya proses penyerapan air. Aspal yang menutupi jalan akan mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air sehingga air hujan akan langsung menuju selokan dan sungai serta tidak dapat disimpan sebagai cadangan air dalam tanah. Jadi, pengaspalan dan betonisasi jalan dapat mengganggu daur air karena mengurangi peresapan air. Semoga membantu ya!
pengaspalan jalan dan betonisasi dapat menghambat proses